Selasa, 06 September 2022

Blog It's Me

 

https://unusa.ac.id









 

BLOG IT’S ME

                Halo teman teman semua, perkenalkan namaku adalah Muhammad Nizar Affandi, sekarang aku mengenyam penidikan di UNUSA ( Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ) dengan mengambil program studi S1 Sistem Informasi. Surabaya bukanlah kota asalku, aku berasal dari kota Mojokerto, satu jam setengah perjalanan dari Surabaya. Aku lahir di Mojokerto pada 9 September 2004. Tanggal yang sangat cantik dikarenakan tanggal 9 dan juga bulan 9, bahkan jam kelahiranku juga jam 9 malam. Selain itu, tanggl kelahiranku juga sama dengan presiden RI yaitu pak Susilo Bambang Yudhoyono atau yang lebih disingkat pak SBY

                Bicara tentang pengalaman ber organisasi,pertama tama aku akan menceritakan pengalamanku di organisasi IPNU ( Ikatan pelajar Nahlatul Ulama ) aku lumayan familiar dengan itu. Aku memulai organisasi pertamaku sejak umur 12 tahun ketika aku mengeyam pendidika di MI ( Madrasah Ibtidaiyah ). Pada waktu itu, organisasi pertama yang aku ikuti adalah IPNU ( Ikatan pelajar Nahlatul Ulama ) . Saat itu aku hanyalah sebagai anggota. Lalu pada saat aku menginjakkan kaki di bangku SMP kelas 2 , aku diberi amanah untuk mengemban tanggung jawab sebagai sie Departemen Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga. Berselang 2 tahun sejak pergantian kepengurusan, aku diberi amanah  lagi untuk menjadi koordinator dari sie Departemen Seni dan Kajian Islam yang dimana bertanggung jawab atas banjari dan juga kegiatan rutin yang ada. Tak berhenti sampai di situ, pada saat aku sudah duduk di bangku SMA kelas 3 aku malahan diberikan tanggung jawab sebagai Ketua Ranting di Desaku. Padahal pada waktu itu umurku masih 16 tahun  yang padahal belum memenuhi syarat untuk memenuhi aturan tersebut.

                Tak hanya di tingkat ranting, aku juga aktif dalam organisasi IPNU tingkat PAC ( impinan anak cabang ) yang mana merupakan organisasi tingkat kecamatan sejak duduk di bangku SMP. Akan tetapi, aku selalu menolak jika ditawari untuk mengisi struktural dikarenakan gep umur yang bisa dibilang cukup jauh. Karena pada tingkat PAC, kebanyakan dari mereka sudah diatas umur 17 tahun atau sudah kuliah. Aku juga pernah terjun di organisasi IPNU tingkat PC ( Pimpinan cabang ) yaitu organisasi tingkat kabupaten. Aku bergabung dikarenakan pada saat itu aku memenangkan lomba DSPM ( duta santri pelajar majapahit ). Sehingga aku diikutkan sebagai angggota duta santri dibawah naungan wakil ketua 3 di sekbid kebudayaan

                Pengalaman organisasiku juga bukan hanya di organisasi IPNU, pada saat SMP aku juga mengikuti organisasi OSIS ( organisasi siswa intra sekolah ) atau lebih dikenal dengan istilah babu sekolah. Disini aku mendapatkan pengalaman tentang bagaimana caranya mengikuti organisasi resmi yang dinaungi langsung oleh pihak sekolah.

                Namun pada saat aku duduk di bangku SMA aku memutuskan untuk tidak mengikuti organisasi OSIS pada waktu itu. Aku memutuskan kalau aku akan fokus pada prestasi yang dimana nanti akan aku butuhkan untuk mendaftar kuiah da juga mendapatkan bantua dari sekolah. Aku memilih pilihan ini dikarenakan pada saat SMA sudah tidak gratis jadi aku memerlukan bantuan pemtongan biaya sekolah dan bantuan lain hehehe,,,.....

                Akhirnya aku memutuskan untuk bergabung dalam organisasi SMA, namun organisasi yang aku ikuti adalah organsasi Paskibra yang dimana aku belum mempunyai basic sama sekali di bidang itu. Tapi aku memutuskan bergabung karena paskib adalah organisasi dan juga ekstrakulikuler terbaik di SMA ku. Akhirnya aku mulai bergabung ke paskib di tahun pertama SMA, akan tetapi yang kubayangkan dari paskib benar benar berbeda dar apa yang aku bayangkan selama ini.

                Pada bulan bulan pertama, aku sangat tertekan sekali bahkan merasa sangat sangat lelah pada saat selesai kegiatan paskib. Bagaimana tidak, pada saat itu kegiatan dimulai jam 08.00 dan berakhir pada pukul 16.00 bahkan lebih lama daripada jam sekolah. Dan aktivitas disana adalah full materi, praktek, PBB tanpa istirirahat. Kalaupun istirahat itu cuman pada saat jam makan dan juga jam sholat, dengan estimasi total istirhat cuman 1 jam dan aktivitas 8 jam.

                Aku sempat ingin mengundurkan diri dari organisasi, namun karena aku sudah memutuskan untuk bergabung meski tanpa ilmu dan pengalaman  yang mumpuni akhirnya aku berikeras untuk tetap bertahan.  Bahkan teman satu angkatanku dari awalnya berjumlah 80an orang, saat  itu hanya tersisa 18 orang. Namun pada akhirnya kerja keras yang aku jalani membuahkan hasil yang menurutku memuaskan. Pada tahun pertamaku di organisasi, aku dan teman temanku berhasil menjuarai lomba LKBB tingkat kabupaten.

                Semua kerja kerasku terasa seperti terbayarkan, dan pada akhirnya tak lama setelah itu pandemi COVID 19 menyerang. Kami semua bingung, banyak ekstrakulikuler dan organisasi yang dibekukan seperti OSIS, Dewan ambalan dan lain lain. Kami tak ingin berhenti begitu saja, dan pada akhirya kita memutuskan untuk mengambil resiko yang sangat berat. Kami mengikuti lomba dengan cakupan yang sudah lebih luas seperti tingkat provinsi, se pulau jawa bahkan mengikuti lomba tingkat nasional. Kami terus berusaha latihan mati matian dalam berlatih dan juga mengasah diri, bahkan hampir tidak diizinkan orang tua dikarenakan berangkat jam 7 pagi dan pulang jam 9/jam 10 malam, padahal sekolah online.

                Tak disangka sangka hasil jerih payah kami jauh melebihi ekspektasi yang kami bayangkan. Kami memperoleh banyak sekali penghargaan bergengsi bahkan menjuarai tingkat nasional 2 kali yakni di posisi pertama dan kedua. Akhirnya 3 tahun yang kita lewati bersama dalam organisasi paskibra ini tidak sia sia.

                Dan itu pengalaman organisasiku, diimana IPNU mengenalkanku tentang apa itu organisasi. OSIS yang mengajarkanku tentang bagaimana seluk beluk organisasi. Dan organisasi paskibra yang menempa kapablitasku dan juga melatih mental serta fisik. Semua itu walaupun melelahkan tapi menyimpan banyak sekali kenangan yang sangat menyenangkan bersama dan sebagai cerita ketika hari tua nanti.

                Cerita berlanjut, ini adalah ceritaku  saat itu aku duduk di bangku kelas 3 SMA pada awal semester 1 . Aku mencoba mencari program Beasiswa dari kampus kampus terkenal, pilihanku jatuh pada 2 univ yaitu ITHB ( Intitut tekhnologi harapan bangsa ) yang ada di Bandung Jawa Barat dan juga UNUSA atas rekomendasi kerabatku yang seorang di UBAYA. Alhamdulillahnya aku diterima di 2 universitas bergengsi tersebut, yang satu kampus dengan prodi sistem informasi dengan akreditasi A + kerjasama dengan google dan juga universitas NU terbaik di indonesia.

                Setelah itu aku  meminta izin kepada ayahku, mendapatkan kesempatan masuk di ITHB dengan hanya 15 juta untuk 4 tahun atau di UNUSA dengan potongan biaya kuliah namun dengan tarif yang lebih tinggi. Namun ayahku tidak mengizinkanku untuk pergi ke ITHB dikarenakan jarak yang terlalu jauh, sedangkan 2 adikku yang ada di rumah tidak bisa ditinggal sendiri karena Ibuku sudah wafat. Akhirnya aku menjatuhkan pilihanku di UNUSA dimana aku akan menempa dan mengembangkan diri lebih jauh lagi.

                Dan BTW kenapa aku masuk prodi sistem informasi. Itu karena memang aku sudah tertarik sejak aku SMP, dan sudah menggeluti dunia komputer sejak saat itu, dan memang fokus di dunia komputer. FUN FACT = aku daftar di UNUSA web https://unusa.ac.id/ Desember 2021 dan diterima pada bulan Januari 2022, dan pada waktu itu baru kenikan kelas 3 dan bahkan belum semester 2 ataupun ujian ujian

                Hehehe,,,,tangan serasa mau patah nih udah panjang lebar aku menceritakan diriku disini. Jangan lupa stay tune blog mimin ya. Bakalan ada update an terbaru dalam waktu dekat ini. Dan juga kemungkinan nanti postingan ini bakal mimin revisi. Bye bye thank you




https://instagram.com/unusa_official?igshid=YmMyMTA2M2Y= 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cinta Tanah Air Seorang Ayah dan Anak Seorang Tentara

Bhinneka dalam Setiap Generasi : Pengorbanan Tanpa Batas Created by : Muhammad Nizar Affandi  Dalam setiap langkahnya, ia memahami bahwa cin...